Laman

Selasa, 01 Januari 2013

RESENSI NOVEL KARYA DEWI LESTARI SUPERNOVA "AKAR"


RESENSI NOVEL KARYA DEWI LESTARI
SUPERNOVA EPISODE AKAR


 IDENTITAS BUKU
Judul                           : Supernova; Akar
Penulis                         : Dewi “Dee” Lestari    Simangunsong
Jenis                            : Fiksi
Penerbit                       : Truedee Books
Cetakan Tahun            : Cetakan I  Oktober 2002
Tebal Buku                  : 221 Halaman
Panjang Buku              : 21cm
Lebar Buku                 : 13,5 cm

v   RIWAYAT KEPENGARANGAN
Dewi Lestari Simangunsong yang akrab dipanggil Dee ( lahir di Bandung, Jawa Barat, 20 Januari 1976; umur 36 tahun) adalah seorang penulis dan penyanyi asal Indonesia. Dee pertama kali dikenal masyarakat sebagai anggota trio vocal Rida Sita Dewi. Ia merupakan alumnus SMA Negeri 2 Bandung dan lulusan Universitas Oarahyangan, jurusan Hubungan Internasional. Sejak menerbitkan novel Supernova yang popular pada tahun 2001, ia kemudian dikenal luas sebagai novelis.
Sukses dengan novel pertamanya yang berjudul “Supernova; Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh”, Dee meluncurkan novel keduanya, Supernova Dua berjudul “Akar” pada 16 Oktober 2002. Novel ini  sempat mengundang kontroversi karena dianggap melecehkan umat Hindu. Umat Hindu menolak dicantumkannya lambing OMKARA/AUM yang merupakan aksara suci BRAHMAN Tuhan Yang Maha Esa dalam Hindu sebagai cover dalam bukunya. Akhirnya disepakati bahwa lambing OMKARA tidak akan ditampilkan lagi pada cetakan kedua dan seterusnya.

v   SINOPSIS NOVEL
Talita Luna, Kesejatian hidup ada pada batu kerikil yang tertendang ketika kau melangkah menyusuri jalan. Kesejatian hidup ada pada selembar daun kering yang gugur tertiup angin. Kesejatian hidup ada air susu ibu yang yang merelakan putting payudaranya diisap oleh bayi manapun. Di Vihara Pit Yong Kiong, Pasuruan, di pelabuhan Belawan, di Penang, di Bangkok, di Laos, di Golden Triangle, di Cambodia, di Bandung, dimanapun kau hidup.

Tapi, dia mungkin tak terlihat pada arus politik yang menyudutkanmu pada pilihan kedigdayaan. Dia menyembunyikan diri dari teriakan- teriakan yang menggemakan perubahan. Kesejatian hidup tak memerlukan perubahan, namun juga tak menampiknya. Dia rebah pada semua kesederhanaan yang ada di sekelilingmu. Maka, carilah, dan kamu akan mendapatinya. Ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Mintalah, maka kau akan diberi.

Demikianlah Dewi Lestari mewakilkan sebuah upaya pencarian kesejatian hidup pada seorang tokoh bernama Bodhi. Seorang bayi yang di suatu pagi tergeletak di pintu Vihara. Dipungut, diasuh, dan dididik oleh seorang Pandita, Guru Liong. Merasa bahwa karma pada hidup masa lalunya sangat berat. 18 tahun dididik dengan ketat, termasuk penguasaan terhadap sebuah ilmu bela diri, Bodhi mengalami penyempurnaan bathin. Pemurnian spirit. Termasuk sejumlah pengalaman uniknya yang "merasa" menjadi ulat, tikus got, kucing, dan sapi.

18 tahun adalah waktu yang cukup, dan Bodhi mohon pamit. Bersama serombonga pendeta Buddha, Bodhi menyeberang ke Sumatera dan memutuskan menetap didaerah Belawan. Tanpa KTP, tak juga faham mengenai asal usul dan tanggal kelahirannya. Bekerja tiga bulan, mendapat upah, dan dibantu oleh Ompu Berlin untuk mendapatkan sejumlah dokumen identitas termasuk paspor, Bodhi menyeberang ke Penang. Disana dia bertemu dengan sejumlah backpackers yang kemudian "memberi" arah perjalanan berikutnya: Bangkok.

Bangkok surga bagi para backpackers. Ratusan pengelana dari mancanegara tumpah di sana. Bodhi tinggal di semua rumah penginapan Srinthip bersama sejumlah backpakers multi etnis. Penghuninya datang dan pergi. Masuklah Kell, seorang lelaki tampan, peranakan Irlandia dan Mesir. Lelaki tertampan yang mungkin pernah ada di bumi ini yang mempunyai tugas kehidupan untuk membubuhkan 617 tatto pada 617 orang untuk membuat dirinya menyongsong kemerdekaan paripurna setelah orang ke-617 membubuhkan tato yang ke-618 ketubuhnya. Lelaki yang kerap menyenandungkan Eye in The Sky-nya Alan Parson Project. Kell kemudian mengajarinya tattoo. Lalu, jadilah Bodhi seorangtattooist dan menjadikan itu sebagai cara untuk mendapatkan uang bagi biaya hidup sehari-hari.

Seorang backpacker perempuan bernama Star, berasal dari Hollywood, peranakan Eropa Timur dan Timur Tengah masuk dan menginap di Srinthip. Perempuan cantik dan tercantik yang pernah dilihat Bodhi. Perawakan tubuhnya sempurna. Perempuan inilah yang memperkenalkan dirinya dengan sebuah perasaan lain yang belum pernah dia rasakan sepanjang hidup. Star minta Bodhi mentattoonya tepat di payudara.Dan bergetarlah kulit semesta. Bergerolalah gelombang samudera. Erangan kesakitan Star sewaktu ditattoo adalah hasrat dedaunan yang mendambakan sapuan sinar matahari. Waktu berlalu dan mereka berpisah.Entah kenapa.

Bodhi meneruskan pencarian kesejatiannya. Star seolah menggenap kesempurnaan tattoonya dan pergi menyongsong kelana berikut. Keterserakan yang tak menyenangkan. Tapi hidup adalah keping-keping misteri yang baru terbuka setelah rebah sepenuhnya. Bodhi membiarkan semesta menuntun perjalanan selanjutnya. Bertemu dengan lelaki tua pengasuh Bob Marley, yang mengumandangkan reggae seolah cuma itu yang ada di bumi dan kahyangan. Bertemu kembali dengan Tristan, backpacker yang ditemuinya pertama kali di Penang. Mereka berdua bekerja di ladang ganja di Golden Triangle dengan upah USD 700 per minggu. Sekian bulan di sana Bodhi memiliki cukup uang untuk melanjutkan kembara berikutnya. Pulang ke Srinthip didapatinya Kell sudah tak ada. Ah, lelaki yang telah memberinya keceriaandan sebuah warna baru.

Rasa kangennya memuncak. Diputuskannya untuk pergi mencari Kell. Tak ada petunjuk. Tak ada berita. Dan dia pergi. Suara semesta dan kerinduannya adalah dua buah kompas sejati yang dia percaya akan mengantarkannya tepat waktu - tepat arah kepada Kell. Bodhi terdampar di sebuah pertarungan antar manusia ala Golden Triangle ditonton oleh ribuan petaruh. Diadu secara barbar di atas ring melawan gladiator raksasa. Pertarungan dahsyat dengan menggunakan sejumlah jurus wushu yang mendebarkan pun digelar.

Perjalanan itu begitu panjang dan melelahkan. Menembus belukar di antara desingan peluru. Menyusuri daratan ranjau. Disana dia betemu Epona, gadis penakluk ranjau. Disana pula ia bertemu kembali dengan Kell. Lalu, pada sebuah kunjungan ke lokasi ranjau, tattoo ke 618, angka kebebasan paripurna Kell, dirajahkan. Dalam dialog cerdas, konyol, menggelikan, dan bertabur air mata. Adegan mengejutkan, dan merupakan bagian terindah. Kebebasan itu datang dan menyapa dalam damai. Nikmati adegan ini sambil mendengarkan You Take My Breath Away-nya QUEEN. Berani sumpah, kau akan hening berjam-jam sesudahnya.
1.    Tema
Novel Supernova Episode Akar mengangkat kehidupan tokoh utama, Bodhi. Petualangannya dalam rangka menemukan “kesejatian”. Kesejatian tersebut diharapkan dapat menjawab pertanyaan yang selama ini jadi bahan perenungan dan kebimbangan Bodhi. Bodhi yang yatim piatu juga ingin mengetahui sebenarnya ia dari mana asalnya. Novel ini mengangkat sebuah kehidupan yang serba tidak pasti yang digambarkan lewat kehidupan seorang Bodhi dengan perjalanan backpacking-nya. Dalam kehidupan ini kita tidak tahu pasti apa yang akan kita hadapi.

    2. Alur
Alur yang digunakan dalam novel Supernova Episode Akar adalah alur campuran. Novel Supernova Episode Akar terdiri dari tiga bagian, yaitu: “Keping 34”, “Keping 35”, dan “Keping 36”. Keping 34 menceritakan tokoh Gio yang bertemu Chaska di Bolivia. Alur yang digunakan adalah alur maju. Keping 35 dimulai dengan kisah Bodhi pada masa kini. Kemudian kisah dengan alur mundur, yaitu Bodhi bercerita tentang pengalaman masa lalunya. Keping 35 pertama-tama menggunakan alur maju, kemudian alur mundur, selanjutnya alur maju. Alur keping 35 merupakan alur yang sangat kompleks. Keping 36 menggunakan alur maju.Berikut digambarkan alur novel Supernova Episode Akar.

3. Penokohan
1) Bodhi
Tokoh utama dalam novel Supernova Episode Akar adalah Bodhi. Bodhi adalah seorang laki-laki yang yatim piatu sejak kecil. Secara fisiologis, Bodhi berbadan kurus, kepalanya gundul, pada kepalanya ada susunan tulang seperti tulang belakang yang membelah mulai dari pucak dahi ke belakang dan menghilang perlahan di pangkal tulang leher.

"Ini bisa dipakai untuk menjelaskan kenapa ada susunan tulang seperti tulang belakang membelah kepalaku, mulai dari puncak dahi ke belakang dan menghilang perlahan di pangkal tulang leher. Mereka menjulukiku Klingon. Padahal sisa tubuhku yang lain sama seperti manusia biasa, jidatku tak lantas berlipat, dan aku pun kurus, tidak tinggi besar seperti makhluk Klingon dalam Star Trek." (halaman 29)



Penokohan Bodhi adalah sebagai berikut:
a. Putus asa terhadap kehidupan / membenci kehidupan Bodhi adalah tokoh yang kehidupannya penuh penderitaan, khususnya penderitaan batin. Sumber penderitaannya adalah ketidaktahuan akan identitasnya dan terutama indera keenam yang dimilikinya.
"Aku ingin si 'aku' mati. Siapapun itu sesungguhnya. Karena hidup ini terlalu sakit. Capek. Mau muntah. BLAH! PUAH! Hrrrrgkh . . . ]" (halaman 20)

b. Selalu merasa bimbang dan takut Karena masa lalunya dan pengalaman dengan indera keenamnya, Bodhi menjadi sosok yang mudah takut dan bimbang.
"Dan kalimatnya menggetarkan nadiku. Empat bulan lebih aku tidak merasakan keanehan apa-apa. Empat bulan lebih aku terbebas dari takut Tapi detik itu, aku kembali merasa terancam." (halaman 51)

2) Kell
Kell adalah seorang laki-laki berumur sekitar 35-an. Ayahnya orang Irlandia, ibunya orang Mesir. Kell berwajah tampan. Sifat tokoh Kell adalah suka berpetualang, humoris, dan mudah bergaul.
Namanya Kell. Umurnya barangkali sekitar 35-an. Ayahnya orang Irlandia yang juga pengelana, menikahi wanita Mesir, dan jadilah dia dengan kombinasi genetika yang sempurna. Kami semua berpikir kenapa dia tidak jadi bintang film. (halaman 49)
Di kamar, duduk santai di atas kantong tidurku, mereka bernyanyi bersahutan. No woman, no cry . . . , Kell bernyanyi asyik menghadap plafon, disambut si pria Thailand. No wo-man, no ka-aii!! Memangnya kamu sudah lama kenal dia? Aku bertanya pada Kell. Yang ditanya menggeleng sambil tertawa jahil. Nggak tuh, saya ngaku kenal kakaknya yang dagang kue di dekat pos polisi Khao San, jawab Kell ringan. (halaman 61)



3) Guru Liong
Guru Liong (Zang Ta Long) adalah seorang biksu yang berasal dari China. Guru Liong adalah orang yang mengasuh dan membesarkan Bodhi. Guru Liong mempunyai sifat penyayang, rajin, dan sabar.

4) Gio
Gio adalah seorang laki-laki yang punya pendirian kuat (keras kepala). Hal itu diperlihatkan saat ia memutuskan akan pergi ke Amazon untuk mencari Diva.

5) Chaska
Chaska adalah wanita janda kebangsaan Bolivia dan ia mempunyai anak bernama Paulo. Chaska menyayangi Gio dan menganggap Gio seperti anak kandungnya sendiri. Chaska mempunyai sifat humoris.

6) Tristan Sanders
Tristan Sanders adalah seorang backpacker asal Australia berambut gondrong. Ia adalah orang yang baik yang mau membantu Bodhi. Di awal tidak diceritakan agamanya, tetapi ketika Bodhi bertemu dengan Tristan Sanders, Tristan sudah menjadi seorang Budha yang taat.

7) Star (Ishtar Summer)
Star adalah seorang wanita cantik. Ia tamu di penginapan Srinthip dan satu kamar dengan Bodhi dan kawan-kawannya. Star berasal dari USA.

Selain tokoh-tokoh di atas, ada beberapa tokoh lain yang hanya sekilas muncul dalam novel yaitu: Azmil (tamu penginapan), Pak Sembiring (satpam penginapan), Ompung Berlin (pembuat pasport palsu), Jan, Clark, Robin, dan Yvonne (teman sekamar Bodhi), Keo (pemandu wisata), Georgy (backpacker dari Jamaika), Luca (backpacker yang bekerja di ladang opium dan marijuana), Dieth (sopir kendaraan penumpang), Sorn Sum (seorang tentara Khmer), Epona O’Leary (pekerja CMAC), Neang Ry (pekerja CMAC), Michael Simone (pekerja CMAC), Khieu Tang (pekerja CMAC), Bong (Ketua komunitas punk), serta Nabil dan Fadil (anak orang kaya yang mengikuti aliran punk).  Karena hanya sekilas muncul, maka sifat tokoh-tokoh tersebut tidak perlu dijelaskan secara rinci.

4. Latar
a. Latar Tempat
1) Bolivia
Perjalanannya ke Bolivia kali ini merupakan kala keenam Gio mengunjungi Rio Tuichi, tepat dalam jantung Taman Nasional Madidi yang melingkup dari Andes sampai Amazon. (halaman 4)

2) Indonesia (Bandung, Surabaya, dan Medan)
Aku baru tiba di stasiun Bandung dengan tujuan awal vihara Vipassana Graha di Desa Sukajaya, Lembang, yang kata orang jauh sekali sampai mendekati Cimahi. (halaman 23-24) Saya belajar hampir segalanya di Vihara Pit Yong Kiong, daerah Lawang, 6o-an km dari Surabaya ke selatan. (halaman 30)
Menyusupkan saya ke rombongan pandita yang akan pergi ke Medan, membelikan tiket,... (halaman 40)

3) Thailand
Hiruk-pikuk Hua Lamphong di kupingku mereda. Aku pun lanjut bercerita. Bangkok merupakan babak baru. Kelahiran baru.(halaman 48)

          4) Laos
Perjalanan ke Laos memang bagai mimpi, yang justru membuatku tersadar, sudah terlalu lama aku di Bangkok. (halaman 92)
        5) Kamboja
Setengah jam kemudian, pemandangan berubah. Kami telah tiba di kota. Pailin. (halaman 147)

b. Latar Waktu
Tidak dijelaskan secara eksplisit waktu terjadinya kisah dalam novel. Yang ada adalah waktu masa kini yaitu penceritaan pada keping 34 dan keping 63, serta sedikit bagian pada keping 35. Waktu masa lalu terlihat dalam keping 35 yaitu saat Bodhi menceritakan perjalanannya dari vihara sampai ke Kamboja.
5. Gaya Bahasa
Gaya penulisan novel dengan mengunakan pencampuran bahasa antar negara menghasilkan kekhasan pada novel tersebut. Supernova menggunakan beberapa bahasa seperti, Indonesia, Inggris, dan beberapa bahasa negara lain serta bahasa daerah di Indonesia. Novel dengan menggunakan pencampuran bahasa akan menambah keunikan novel tersebut. Memang, pada novel ini masih didominasi oleh bahasa Indonesia, akan tetapi penggunaan bahasa negara lain oleh tokohnya akan menambah pengetahuan pembaca tentang bahasa negara lain.
6. Alur
Alur yang digunakan adalah alur campuran antara alur maju dan alur mundur.
7. Sudut pandang
 Sudut pandang yang digunakan yaitu sudut pandang persona ketiga: “dia” (“dia” mahatahu) dan sudut pandang persona pertama “aku” (“aku” tokoh utama). 
8. Kelebihan Novel
Kelebihan buku Supernova episode Akar diamana dalam buku ini tidak lagi banyak dicantumkan footnote seperti Supernova Episode Kesatria, Puteri dan Bintang jatuh dimana banyak menggunakan catatan kaki dan istilah-istilah sains yang begitu awam untuk masyarakat umum. Disini pengarang juga menyampaikan bagaimana sebuah arti kesetikawanan tinggi antar sesama Backpakker dimana kesetekiakawanan tersebut ditunjukkan oleh tokoh Bodhi dan Kell. Dalam novel ini pengarang juga mengajarkan kita penguasaan beberapa bahasa asing, dan tidak adanya diskriminasi dalam suatu komunita
9. Kekurangan Novel
Menurut saya kekurangan dalam novel ini hanya penggunaan bahasa. Terkadang banyak mempergunakan bahasa tingkat tinggi yang tidak semua kalangan dapat memahaminya, walaupun penggunaanya tidak sebanya novel Supernova episode Pertama yang berjudul Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh.

***