Laman

Sabtu, 19 Februari 2011

SISTEM EKONOMI - Latar Belakang Pemikiran & Konsep Pemikiran Ekonomi Sosialis -

LATAR BELAKANG KONSEP PEMIKIRAN EKONOMI SOSIALIS

Berikut merupakan latar belakang konsep pemikiran 'Ekonomi Sosialis' :

1. Kezaliman yang diderita oleh masyarakat di negara kapitalis, yaitu Eropa dan Rusia karena tidak meratanya kepemilikan individu diantara manusia.
2. Adanya tiga kepentingan kelompok yang menyangkut persamaan secara riil dalam kepemilikkan yaitu:
  • Kelompok yang berpendapat tentang perlunya persamaan jumlah.
  • Kelompok yang berpendapat tentang persamaan komunisme, maksudnya perlu memelihara pendistribusian pekerjaan menurut kemampuan masing-masing.
  • Kelompok yang berpendapat tentang persamaan dalam kepemilikan alat-alat produksi.

KONSEP PEMIKIRAN EKONOMI SOSIALIS

1. Adanya Perencanaan
  • Sosialisme dalam pengambilan keputusan cenderung mengurangi resiko dan ketidakpastian yang terdapat pada masyarakat kapitalis disebabkan persaingan tak terkang.
  • Sosialisme dalam pengambilan keputusan menghindari pemborosan sistem kompetitif.
  • Dalam sosialisme akan terdapat semangat kerjasama dan pelayanan yang lebih baik dengan hilangnya persaingan yang akan digambarkan oleh norma moralitas dan etika baru.
  • Sosialisme dalam pengambilan keputusan (baik Apa dan Berapa Banyak) keputusan yang dihasilkan tidak dapat ditentukan oleh pertimbangan laba.
  • Keputusan tercapai atas dasar kegunaan barang bagi masyarakat.
  • Sebagai ganti tenaga kerja produktif.
  • Maka dari itu dibuatnya perencanaan pusat untuk mengabdi pada kepentingan terbaik bagi masyarakat secara keseluruhan.
2. Distribusi Pendapatan
Distribusi pendapatan dalam sosialis dibedakan menjadi 2 yaitu;

a. Akan membentuk distribusi pendapatan secara lebih merata.
    Kaum sosialos yakin bahwa ketidaksamaan pendapatan yang didasarkan atas perbedaan dalam kesanggupan seperti itu, adalah pantas. Hal itu akan mendorong setiap orang untuk berusaha semaksimum mungkin. sekalipun secara etis hal ini tidak seideal upah yang sesuai dengan kebutuhan, namun dasar upah seperti ini lebih bijaksana.

b.Atas dasar kenyataan bahwa hak milik negara atas alat pokok produksi dapat menghapuskan pendapatan.
   Bunga sewa dan laba diberikan kepada pemerintah. H.D.Dickinson mengemukakan bahwa dalam suatu sistem sosialis tidak terdapat hubungan hakiki antara nilai kerja dan pembayaran sejumlah uang pada seorang pekerja. Oskar Lange percaya bahwa perbedaan gaji akan dapat diabaikan mengingat kenyataan bahwa memilih pekerjaan yang menawarkan yang lebih rendah tapi dengan lebih sedikit gangguan, dapat ditafsirkan sebagai pembeli kesantaian, keamanan, kecocokan kerja dan sebagainya dengan harga yang sama dengan perbedaan antara uang yang diperoleh dalam pekerjaan khusus dan dalam pekerjaan lain.

3. Perusahaan Negara (Organisasi atau Industri )
  • Perbedaannya tidak ada pemilik kapitalis.
  • Hak milik diberikan dengan salah satu cara di tangan massa rakyat.
  • Hak kolektif tidak berlaku bagi semua harta benda yang dimiliki secara pribadi, hanya berlaku bagi alat produksi pokok.
  • Meliputi semua penguasaan tanah besar, hutan, dan endapan barang galian, jalur kereta api, pekerjaan umum lainnya, dan yang lebih penting adalah pabrik.
  • Industri menjadi tempat bergantung masyarakat terdapat bahaya pengisapan kelas buruh oleh kapitalis besar.
  • Kaum sosialis berada dalam tangan kelas buruh untuk memperjuangkan gagasan demokratis industri.
  • Kaum sosialis umumnya percaya bahwa hak milik kolektif dapat ditegakkan dengan cara pemungutan suara, sesudah para pemilih dapat diyakunkan untuk menerima gagasan itu melalui kegiatan pendidikan dan propaganda partai sosialis yang terorganisasi dengan baik.
  • Dalam penekanan mereka pada demokrasi, kaum sosialis juga bertentangan dengan kaum komunis, di Uni Soviet rezimnya merupakan rezim kediktatoran.
4. Persaingan dan Sosialisme
  • Efisiensi produktif tidak ada persaingan
  • Perusahaan kolektif dikaitkan sebagai pemborosan yang tidak efisien. Karena bila tidak, korup perusahaan kolektif pun akan mati karena birokrasi dan peraturan kaku yang rutin.
  • Industry yang bersaing jauh lebih tidak efisiensi daripada yang diyakini oleh para pembelanya.
  • Setiap posisi dalam industry akan tunduk pada percekcokan dan pengaruh terkutuk kehidupan politik.
  • Para penetang sosilisme menyatakan bahwa yang terjadi bukanlah pertambahan produksi dan kondisi ideal yang diharapkan poleh kaum sosialis, namun sebaliknya adalah ketidakefisienan besar-besaran dan kemacetan industri.
  • Beberapa ahli ekonomi mengemukakan bahwa masalah penetapan harga dalam sosialisme akan menghadirkan kesulitan besar karena sosialisme akan mencampuri ekonomi alami yang terkandung dalam sistem harga bersaing.
  • Banyak kaum sosialis sisominasi oleh teori nilai kerja Marx yang keliru, yang telah memperlihatkan bahwa ekonomi kolektif merupakan ekonomi tempat harga-harga yang hanya didasarkan atas kuantitas kerja yang dikehendaki untuk menghasilkan berbagai barang, dengan mengabaikan faktor-faktor sumbangan lain.
5. Insentif Dan Sosialisme
  • Mennghapus pendapatan harta benda yang besar dan mengurangi perbedaan dalam upah, kaum sosialis yakin bahwa mereka akan melaksanakan pemerataan pendapatan yang jauh lebih besar dari yang kini ada.
  • Tidak ada seorangpun yang sangat miskin, dan tidak ada seorangpun yang sangat kaya.
  • Sosialisme akan menghapus unsur insentif yang terdapat dalam kapitalisme.


     SUMBER:

    1 komentar: