Laman

Kamis, 22 September 2011

9 BULAN BERTAHAN, AKHIRNYA BERPULANG


“ 9 BULAN BERTAHAN, AKHIRNYA BERPULANG”
           

         Sedih, pikiran mensugesti tak mungkin ini terjadi, mengapa bisa terjadi. Ya itulah yang Saya bayangkan ketika Saya mengetahui Nenek (Ibu dari Ibu saya) divonis terjangkit kanker payudara ‘ganas’ oleh dokter tepatnya tahun 2006. Menjalani pengobatan, operasi, kemoterapi selama berbulan-bulan. Untuk pengobatan pertama dokter menyatakan sukses, bisa dikatakan sembuh dalam arti nenek tetap meminum obat seumur hidup dan satu lagi kemungkinan 4 atau 5 tahun kedepan sel kanker dapat berkembang lagi (kanker kambuh kembali). Tepat apa yang dokter ramalkan, pertengahan tahun 2010 Nenek mengalami sakit(nyeri) pada bekas operasi, sungguh hati ini sedih. Nenekpun kembali menjalani pengobatan, namun kali ini nenek menjalani pengobatan alternative yang disarankan oleh Ibu Saya. Nenek menjalani pengobatan alternate di klinik TCM di daerah Kebayoran Lama. Disana nenek menjalani pengobatan herbal, lebih kurang 90x melakukan infuse. Hati Saya sangat rapuh, terkejut tak menyangka kembali pada saat dokter di klinik menyatakn bahwa stadium kanker telah mencapai stadim lanjut yaitu stadium 4 dan tulang punggung belakang nenek sudah terjangkit. Hasil Ct Scan yang dilakukan di RS.DHARMAIS juga menyatakan paru-paru sebelah kiri Nenek sudah basah (flek), artinya kaker yang ada pada tubuh Nenek telah menyebar hingga paru-paru sebelah kiri, sehingga  nenek begitu sulit untuk bernafas, terkadang berjalan kedapur, ke kamar kecil saja nafas nenenk seperti orang selesai melakukan olahraga yang berat seperti; lari. Padahal jarak untuk kedapur dan kamar kecil tidak jauh, boleh dikatakan sangat dekat. Hamir 9 bulan lamanya nenek menjalani pengobatan di TCM, 4 bulan pertama pengobatan Nenek mengalami perubahan berat badan yang cukup signifikan, yang berat awalnya hanya berkisar 47kg naik menjadi 52 kg. Disinilah ada perasaan lebih tenang dan optimis kalau Nenek dapat sembuh kembali. Namun 3 bulan kemudian, kondisi Nenek emakin menurun, tepatnya kondisi paling drop pada tanggal 21 agustus 2011, padahal ketika itu Nenek baru usai menjalani pengobatan diklinik, namun apadaya ternyata kondisi Nenek menurun drastic, saat itu keadaan nenek dengan nafas yang tersengal-sengal, tak bisa mengucapkan sekatah katapun. Nenek dilarikan ke rumah sakit terdekat yaitu RS ZAHIRAH  untuk mendapatkan bantuan oksigen. Setelah mendapati penganan dari dokter RS ZAHIRAH, dokterpun merujuk kalau Nenek harus di bawa ke RSPAD(Gatot Subroto), karena keterbatasan alat-alat yang mendukung pengobatan penyakit Nenek. Di RSPAD Nenek juga mendapatkan pertolongan oksigen, yang saya dapatkan informasi dari Kakek, kalau pada saat di RSPAD kondisi Nenek tidak sadarkan diri, posisis tubuh Nenek seperti udang (meringkuk). Pada saat itu Saya tidak menemani Nenek, karena harus pulang untuk mengambil perlenkapan yang akan digunakan selama Nenek dirawat inap. Selain diberi bantuan oksigen darurat, nenek mendapatkan penangan ronsen, cek darah. Kondisi Nenek ketika itu sangat tidak baik, nafasnya susah berbicarapun sudah tidak jelas, seperti orang bisu. Hari itu saya merasakan aura Nenek begitu berbeda(seperti orang lain). Namun di dalam hati Saya selalu optimis kalau Nenek pasti akan sembuh. 

        Selama berjam-jam Nenek berada pada ruang IGD dan akhirnya setelah lebih kurang 71/2  jam menunggu, Nenek dipindahkan ke ruang rawat inap bedah dalam sekitar pukul 22.30 WIB. Saya selalu berada disamping Nenek, menemani Nenek. Nenek begitu erat memegang tangan Saya, semalaman pun Nenek tidak tidur, matanya terus berkedip, terbuka meliha aliran ifus yang memang agak tersendat. Tepat pukul 04.30 WIB Nenek baru dapat memejamkan matanya sejenak, terkadang suara plastik diremas pun Nenek sedikit membuka matanya. Saya sedikit lega, berpikir kalau Nenek baru merasakan lelah setelah semalaman tidak tidur. Sebelum Saya berniat tinggalkan pulang ke rumah, Saya menyempatkan diri untuk mengelap badan Nenek, menyuapi Nenek bubur dan mengecup keningnya ketika akan berpamitan pulang kerumah. Tapi itu semua adalah pelayanan terakhir Saya untuk Nenek. Tepat pada tanggal 22 agustus 2011 pukul 09.45 WIB Nenek menutup mata untuk selamanya. Tak akan ada lagi ketika Saya berpamitan kuliah yang mencium kening Saya, Nenek tidak pernah lupa memberikan saya uang jajan, dalam keadaan sakit seperti itu Nenek masih saja menanyakan apakah Nenek telah memberikan uang? Ya Tuhan begitu tulus dan tegar hati Nenek menghadapi in semua. Saya selalu berdoa untuk Nenek, semoga Nenek mendapatkan ketenangan dan kedamaian. Hanya berthan hingga 9 bulan, akhirnya berpulang kembali kepada Yang Maha Kasih. Selamat jalan Nenek, I Will Always love you. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar