Laman

Rabu, 05 Oktober 2011

BAPAK TUKANG OJEK YANG TANGGUH


TUKANG OJEK yang TANGGUH


      Judul ini memang sesuai dengan kenyataan yang Saya lihat sendiri, sungguh menaririk untuk menguraikannya kedalam tulisan ini. Kejadian ini tepat pada saat Saya masih menginjak semester 1, sekitar pertengahan bulan tahun 2010. Ketika itu Saya akan pulang kerumah Jakarta. Saya baru usai mengikuti acara di Pura Kelapa Dua. Ketika pulang, Susana hari itu sedikit gelap, langit mendung, suara petir mulai saling beradu, hujan pun turun begitu deras.
            Saya pulang kejakarta dengan menumpang angkutan kota (angkot) jurusan pal-pasar minggu . Melihat dari dalam mobil, orang-orang yang mengendarai motor satu-persatu mencari tempat untuk berteduh dan ada juga yang memakai mantel agar dapat melanjutkan perjalanannya.. hari itu cuaca benar-benar tidak bersahabat, suasana lalulintas juga menjadi macet total. Tepat di traffic light kelapa dua, Saya melihat, mengamati situasi yang terjadi. Saya melihat segrombolan tukang ojek yang tetap mencari sedikit rejeki di tengah hujan yang deras. Hujan sederas ini pun mereka tetap mangkal pada tempatnya masing-masing. Tubuhnya hanya dilapisi sebuah mantel untuk melindungi tubunya dari hujan. Saya begitu tertegun&bersyukur dengan apa yang Saya lihat hari itu juga.
            Tangguh, tak kenal lelah, panas, hujan, Bapak tukang ojek terasebut masih tekun mencari rezeki. Tak ada raut muka sedih yang terilntas pada Beliau. Tetap melontarkan senyum sumringah dalam keadaan apapun. Sambil tetap berkata Ojeekk.. ojeekk Bu, Dik. Saya belajar kembali dari kenyataan yang Saya hadapi, tetaplah Kita untuk selalu berusaha..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar