KOPERASI DALAM PASAR MONOPOLI
Pasar Monopoli: Bentuk dari organisasi pasar, dimana hanya ada satu perusahaan atau penjual suatu produk di pasar yang bersangkutan.
Ciri-cirinya:
•Hanya menghasilkan satu jenis produk.
•Tidak terdapat produk substitusi, artinya tidak dapat digantikan dengan produk lain.
•Terdapat banyak konsumen. Yang bersaing dalam pasar tersebut adalah konsumen, sedangkan pengusaha bebas dari persaingan.
•Memasuki pasar monopoli secara legal maupun alamiah sangat sulit.
Sifat-Sifat Pasar Monopoli;
•Lokalcontohnya KUD sebagai penyalur tunggal Kredit Usaha Tani(KUT) dan pupuk.
•Regional(kabupaten dan propinsi), contohnya dalam penyediaan air minum bersih oleh perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM)
•Nasional contohnya, monopoli dibidang pelayanan pos, telepon, telegram dan listrik
Jadi, berdasarkan sifat-sifat diatas Koperasi akan sulit untuk menjadi pelaku monopoli di masa yang akan datang baik secara lokal, regional maupun nasional.
•Dengan titik pandang dari prospek yang akan datang, struktur Pasar Monopoli tidak banyak memberi harapan bagi Koperasi.
•
Selain tuntutan lingkungan untuk menghapus yang bersifat monopoli, pasar yang dihadapi akan semakin terbuka untuk persaingan.
KOPERASI
DALAM PERSAINGAN PASAR MONOPOLISTIK
Pasar persaingan Monopolistik diartikan sebagai pasar monopoli yang bersaing. Adapun Ciri-cirinya:
•Banyak penjual dan pengusaha dari produk yang beragam
•Produk yang dihasilkan tidak homogen
•Jadi produk substitusi, artinya dapat digantikan dengan produk lain
•Keluar masuk pasar relatif mudah
•Harga produk tidak sama di semua pasar, tetapi berbeda sesuai keinginan penjual.
•Pengusaha dan konsumen sama-sama bersaing, tetapi persaingan tersebut tidak sempurna karena produk yang dihasilkan tidak sama.
Gambar Peraga: Perbandingan Permintaan bagi Pengusaha dengan pasar produk
yang bersaing Sempurna, persaingan monopolistik dan Monopoli.
HUBUNGAN PASAR DENGAN KOPERASI
Ditinjau dari sisi produksi dan konsumsi, anggota koperasi dapat dikelompokkan menjadi koperasi produsen dan koperasi konsumen. Untuk memahami hal ini, perlu digambarkan hubungan ekonomi pasar dengan produsen yang bergabung dengan koperasi dan yang tidak bergabung dengan koperasi.
Ditinjau dari sisi produksi dan konsumsi, anggota koperasi dapat dikelompokkan menjadi koperasi produsen dan koperasi konsumen. Untuk memahami hal ini, perlu digambarkan hubungan ekonomi pasar dengan produsen yang bergabung dengan koperasi dan yang tidak bergabung dengan koperasi.
Hubungan Produsen dengan Pasar tanpa Koperasi dapat di gamabarkaan sebagai berikut:
•Produsen
yang menghasilkan Kakao akan menjual produksinya ke pasar konsumen. Dalam hal ini Produsen dan Konsumen tidak terintegrasi atau tidak saling mengetahui dengan baik. Oleh sebab itu peran pedagang sangat strategis untuk menjembatani kepentingan ekonomi kedua belah pihak.
•Dapat ditunjukkan bahwa, Produsen akan menjual produksinya ke pedagang atau sebaliknya, pedagang
yang membeli ke produsen.
•Hubungan Produsen dan pedagang diatur menurut Mekanisme Pasar, yaitu melalui kekuatan penawaran(supply) dan permintaan(demand). Siapa yang memperoleh keuntungan dari transaksi tersebut jika secara implisit terjadi adu kekuatan antara Produsen dan Pedagang. Produsen dan Pedagang terpisah satu sama lain.
•Hubungan Pedagang dengan Konsumen juga diatur dengan Mekanisme Pasar. Dalam hal ini Pedagang
& Konsumen terpisah satu sama
lain.
•Jadi kedudukan
PRODUSEN, PEDAGANG & KONSUMEN terpisah satu sama lain, sehingga masing-masing memiliki otonomi untuk mengambil keputusan yang terbaik. Hubungan iniakan berupaya memperoleh posisi yang lebih kuat dalam proses tawar-menawar(bargaining
position). Yang jelas Pedagang adalah pasar bagi Produsen& Konsumen adalah Pasar bagi Pedagang.
HUBUNGAN PRODUSEN DENGAN PASAR TANPA KOPERASI
Dapat digambarkan sebagai berikut :
Keterangan :
P = Produsen
T = Pedagang
C = Konsumen
* T adalah pasar bagi P dan C adalah pasar bagi T
HUBUNGAN PRODUSEN ANGGOTA KOPERASI DENGAN PASAR
Hubungan khusus antara anggota koperasi dengan koperasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Hubungan khusus antara anggota koperasi dengan koperasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Berdasarkan Skema diatas memperlihatkan Hubungan Ekonomi yang terjadi menyangkut tiga Pihak yaitu:
•Produsen(P1,P2,P3
dst) yang juga
anggota koperasi
sebagai UNIT Ekonomi
•Perusahaan
koperasi yang menjual
produksi anggota
•Pasar(konsumen C)
HUBUNGAN
PRODUSEN ANGGOTA KOPERASI DENGAN PASAR
•Produsen/anggota
koperasi dapat
langsung menjual
produksinya, tetapi
karena perimbangan
efisiensi atau
adanya keuntungan
ekonomis atau
nonekonomis yang
lebih besar,
mereka menyerahkan
pemasaran kepada
Koperasi.
•Jadi
Koperasi mengambil
alih fungsi
penjualan dan
pemasaran yang
awalnya dilakukan
Produsen. Selanjutnya koperasilah yang berinteraksi atau melobi bisnis dengan Pasar atau Konsumen untuk memasarkan produksi anggotanya.
•Dalam
pemasaran produk,
Koperasi dan
Anggotanya telah
terikat dengan
kesatuan anggota
Koperasi(kebersamaan
& Kekeluargaan dalam
lingkungan demokratis).
Oleh sebab
itu, hubungan
Anggota & koperasi
tidak terpisah
secara mutlak
seperti hubungan
Produsen dan
Pedagang.
•Konsekuensi
logis hubungan
ini ; Jika
Koperasi memperolehKeuntungan dari
pemasaran maka
keuntungan tersebut
akan jatuh
langsung ke
tangan anggota. Namun sebaliknya, bila Koperasi Rugi, anggota akan ikut menanggungnya
•Dalam
kedudukan ini
produsen P1,P2,P3 dst,
tidak lagi
terpisah dengan
Koperasi karena
Koperasi tersebut
adalah milik
bersama.
•Dengan
demikian hubungan
ekonomi antara
produsen dengan
koperasi tidak
lagikan mekanisme
Pasar, melainkan
diatur berdasarkan
Nilai,Norma, dan
Prinsip-prinsip Koperasi.
Ini penting
diketahui oleh
unsur Tripati
Koperasi terutama
dalam menghadapi
Pasar Global.
•Tugas Koperasi; Memaksimumkan pelayanan anggotanya melalui pemasaran produk yang dihasilkan para anggotanya. Akan tetapi, hubungan Koperasi dengan pasar(Konsumen) tetap berdasarkan Mekanisme Pasar, yaitu kekuatan untuk meraih kekuatan tawar-menawar (bargaining power)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar