RESENSI
NOVEL KARYA DEWI LESTARI
SUPERNOVA
EPISODE AKAR
Judul :
Supernova; Akar
Penulis : Dewi “Dee” Lestari Simangunsong
Jenis :
Fiksi
Penerbit :
Truedee Books
Cetakan Tahun : Cetakan
I Oktober 2002
Tebal Buku : 221
Halaman
Panjang Buku : 21cm
Lebar Buku : 13,5
cm
v
RIWAYAT
KEPENGARANGAN
Dewi
Lestari Simangunsong yang akrab dipanggil Dee ( lahir di Bandung, Jawa Barat,
20 Januari 1976; umur 36 tahun) adalah seorang penulis dan penyanyi asal
Indonesia. Dee pertama kali dikenal masyarakat sebagai anggota trio vocal Rida
Sita Dewi. Ia merupakan alumnus SMA Negeri 2 Bandung dan lulusan Universitas
Oarahyangan, jurusan Hubungan Internasional. Sejak menerbitkan novel Supernova
yang popular pada tahun 2001, ia kemudian dikenal luas sebagai novelis.
Sukses
dengan novel pertamanya yang berjudul “Supernova; Kesatria, Putri dan Bintang
Jatuh”, Dee meluncurkan novel keduanya, Supernova Dua berjudul “Akar” pada 16
Oktober 2002. Novel ini sempat
mengundang kontroversi karena dianggap melecehkan umat Hindu. Umat Hindu
menolak dicantumkannya lambing OMKARA/AUM yang merupakan aksara suci BRAHMAN
Tuhan Yang Maha Esa dalam Hindu sebagai cover dalam bukunya. Akhirnya
disepakati bahwa lambing OMKARA tidak akan ditampilkan lagi pada cetakan kedua
dan seterusnya.
v
SINOPSIS
NOVEL
Talita
Luna, Kesejatian hidup ada pada batu kerikil yang tertendang ketika kau
melangkah menyusuri jalan. Kesejatian hidup ada pada selembar daun kering yang
gugur tertiup angin. Kesejatian hidup ada air susu ibu yang yang merelakan putting
payudaranya diisap oleh bayi manapun. Di Vihara Pit Yong Kiong, Pasuruan, di
pelabuhan Belawan, di Penang, di Bangkok, di Laos, di Golden Triangle, di
Cambodia, di Bandung, dimanapun kau hidup.
Tapi,
dia mungkin tak terlihat pada arus politik yang menyudutkanmu pada pilihan
kedigdayaan. Dia menyembunyikan diri dari teriakan- teriakan yang menggemakan
perubahan. Kesejatian hidup tak memerlukan perubahan, namun juga tak
menampiknya. Dia rebah pada semua kesederhanaan yang ada di sekelilingmu. Maka,
carilah, dan kamu akan mendapatinya. Ketuklah, maka pintu akan dibukakan
bagimu. Mintalah, maka kau akan diberi.
Demikianlah
Dewi Lestari mewakilkan sebuah upaya pencarian kesejatian hidup pada seorang tokoh
bernama Bodhi. Seorang bayi yang di suatu pagi tergeletak di pintu Vihara.
Dipungut, diasuh, dan dididik oleh seorang Pandita, Guru Liong. Merasa bahwa
karma pada hidup masa lalunya sangat berat. 18 tahun dididik dengan ketat,
termasuk penguasaan terhadap sebuah ilmu bela diri, Bodhi mengalami
penyempurnaan bathin. Pemurnian spirit. Termasuk sejumlah pengalaman uniknya
yang "merasa" menjadi ulat, tikus got, kucing, dan sapi.
18
tahun adalah waktu yang cukup, dan Bodhi mohon pamit. Bersama serombonga pendeta
Buddha, Bodhi menyeberang ke Sumatera dan memutuskan menetap didaerah Belawan.
Tanpa KTP, tak juga faham mengenai asal usul dan tanggal kelahirannya. Bekerja
tiga bulan, mendapat upah, dan dibantu oleh Ompu Berlin untuk mendapatkan
sejumlah dokumen identitas termasuk paspor, Bodhi menyeberang ke Penang. Disana
dia bertemu dengan sejumlah backpackers yang kemudian "memberi" arah
perjalanan berikutnya: Bangkok.
Bangkok
surga bagi para backpackers. Ratusan pengelana dari mancanegara tumpah di sana.
Bodhi tinggal di semua rumah penginapan Srinthip bersama sejumlah backpakers
multi etnis. Penghuninya datang dan pergi. Masuklah Kell, seorang lelaki
tampan, peranakan Irlandia dan Mesir. Lelaki tertampan yang mungkin pernah ada
di bumi ini yang mempunyai tugas kehidupan untuk membubuhkan 617 tatto pada 617
orang untuk membuat dirinya menyongsong kemerdekaan paripurna setelah orang
ke-617 membubuhkan tato yang ke-618 ketubuhnya. Lelaki yang kerap
menyenandungkan Eye in The Sky-nya Alan Parson Project. Kell kemudian
mengajarinya tattoo. Lalu, jadilah Bodhi seorangtattooist dan menjadikan itu
sebagai cara untuk mendapatkan uang bagi biaya hidup sehari-hari.
Seorang
backpacker perempuan bernama Star, berasal dari Hollywood, peranakan Eropa
Timur dan Timur Tengah masuk dan menginap di Srinthip. Perempuan cantik dan
tercantik yang pernah dilihat Bodhi. Perawakan tubuhnya sempurna. Perempuan
inilah yang memperkenalkan dirinya dengan sebuah perasaan lain yang belum
pernah dia rasakan sepanjang hidup. Star minta Bodhi mentattoonya tepat di
payudara.Dan bergetarlah kulit semesta. Bergerolalah gelombang samudera.
Erangan kesakitan Star sewaktu ditattoo adalah hasrat dedaunan yang mendambakan
sapuan sinar matahari. Waktu berlalu dan mereka berpisah.Entah kenapa.
Bodhi
meneruskan pencarian kesejatiannya. Star seolah menggenap kesempurnaan tattoonya
dan pergi menyongsong kelana berikut. Keterserakan yang tak menyenangkan. Tapi
hidup adalah keping-keping misteri yang baru terbuka setelah rebah sepenuhnya.
Bodhi membiarkan semesta menuntun perjalanan selanjutnya. Bertemu dengan lelaki
tua pengasuh Bob Marley, yang mengumandangkan reggae seolah cuma itu yang ada
di bumi dan kahyangan. Bertemu kembali dengan Tristan, backpacker yang
ditemuinya pertama kali di Penang. Mereka berdua bekerja di ladang ganja di
Golden Triangle dengan upah USD 700 per minggu. Sekian bulan di sana Bodhi
memiliki cukup uang untuk melanjutkan kembara berikutnya. Pulang ke Srinthip didapatinya
Kell sudah tak ada. Ah, lelaki yang telah memberinya keceriaandan sebuah warna
baru.
Rasa
kangennya memuncak. Diputuskannya untuk pergi mencari Kell. Tak ada petunjuk.
Tak ada berita. Dan dia pergi. Suara semesta dan kerinduannya adalah dua buah
kompas sejati yang dia percaya akan mengantarkannya tepat waktu - tepat arah
kepada Kell. Bodhi terdampar di sebuah pertarungan antar manusia ala Golden
Triangle ditonton oleh ribuan petaruh. Diadu secara barbar di atas ring melawan
gladiator raksasa. Pertarungan dahsyat dengan menggunakan sejumlah jurus wushu
yang mendebarkan pun digelar.
Perjalanan
itu begitu panjang dan melelahkan. Menembus belukar di antara desingan peluru.
Menyusuri daratan ranjau. Disana dia betemu Epona, gadis penakluk ranjau.
Disana pula ia bertemu kembali dengan Kell. Lalu, pada sebuah kunjungan ke
lokasi ranjau, tattoo ke 618, angka kebebasan paripurna Kell, dirajahkan. Dalam
dialog cerdas, konyol, menggelikan, dan bertabur air mata. Adegan mengejutkan,
dan merupakan bagian terindah. Kebebasan itu datang dan menyapa dalam damai.
Nikmati adegan ini sambil mendengarkan You Take My Breath Away-nya QUEEN.
Berani sumpah, kau akan hening berjam-jam sesudahnya.
1.
Tema
Novel Supernova
Episode Akar mengangkat kehidupan tokoh utama, Bodhi. Petualangannya dalam
rangka menemukan “kesejatian”. Kesejatian tersebut diharapkan dapat menjawab
pertanyaan yang selama ini jadi bahan perenungan dan kebimbangan Bodhi. Bodhi
yang yatim piatu juga ingin mengetahui sebenarnya ia dari mana asalnya. Novel
ini mengangkat sebuah kehidupan yang serba tidak pasti yang digambarkan lewat
kehidupan seorang Bodhi dengan perjalanan backpacking-nya. Dalam kehidupan ini
kita tidak tahu pasti apa yang akan kita hadapi.
2. Alur
Alur yang
digunakan dalam novel Supernova Episode Akar adalah alur campuran. Novel
Supernova Episode Akar terdiri dari tiga bagian, yaitu: “Keping 34”, “Keping
35”, dan “Keping 36”. Keping 34 menceritakan tokoh Gio yang bertemu Chaska di
Bolivia. Alur yang digunakan adalah alur maju. Keping 35 dimulai dengan kisah
Bodhi pada masa kini. Kemudian kisah dengan alur mundur, yaitu Bodhi bercerita
tentang pengalaman masa lalunya. Keping 35 pertama-tama menggunakan alur maju,
kemudian alur mundur, selanjutnya alur maju. Alur keping 35 merupakan alur yang
sangat kompleks. Keping 36 menggunakan alur maju.Berikut digambarkan alur novel
Supernova Episode Akar.
3. Penokohan
1)
Bodhi
Tokoh utama
dalam novel Supernova Episode Akar adalah Bodhi. Bodhi adalah seorang laki-laki
yang yatim piatu sejak kecil. Secara fisiologis, Bodhi berbadan kurus,
kepalanya gundul, pada kepalanya ada susunan tulang seperti tulang belakang
yang membelah mulai dari pucak dahi ke belakang dan menghilang perlahan di
pangkal tulang leher.
"Ini bisa
dipakai untuk menjelaskan kenapa ada susunan tulang seperti tulang belakang
membelah kepalaku, mulai dari puncak dahi ke belakang dan menghilang perlahan
di pangkal tulang leher. Mereka menjulukiku Klingon. Padahal sisa tubuhku yang
lain sama seperti manusia biasa, jidatku tak lantas berlipat, dan aku pun
kurus, tidak tinggi besar seperti makhluk Klingon dalam Star Trek."
(halaman 29)
Penokohan Bodhi adalah
sebagai berikut:
a. Putus asa
terhadap kehidupan / membenci kehidupan Bodhi adalah tokoh yang kehidupannya
penuh penderitaan, khususnya penderitaan batin. Sumber penderitaannya adalah
ketidaktahuan akan identitasnya dan terutama indera keenam yang dimilikinya.
"Aku ingin si
'aku' mati. Siapapun itu sesungguhnya. Karena hidup ini terlalu sakit. Capek.
Mau muntah. BLAH! PUAH! Hrrrrgkh . . . ]" (halaman 20)
b. Selalu merasa
bimbang dan takut Karena masa lalunya dan pengalaman dengan indera keenamnya,
Bodhi menjadi sosok yang mudah takut dan bimbang.
"Dan kalimatnya
menggetarkan nadiku. Empat bulan lebih aku tidak merasakan keanehan apa-apa.
Empat bulan lebih aku terbebas dari takut Tapi detik itu, aku kembali merasa
terancam." (halaman 51)
2)
Kell
Kell adalah
seorang laki-laki berumur sekitar 35-an. Ayahnya orang Irlandia, ibunya orang
Mesir. Kell berwajah tampan. Sifat tokoh Kell adalah suka berpetualang,
humoris, dan mudah bergaul.
Namanya Kell.
Umurnya barangkali sekitar 35-an. Ayahnya orang Irlandia yang juga pengelana, menikahi
wanita Mesir, dan jadilah dia dengan kombinasi genetika yang sempurna. Kami
semua berpikir kenapa dia tidak jadi bintang film. (halaman 49)
Di kamar, duduk
santai di atas kantong tidurku, mereka bernyanyi bersahutan. No woman, no cry .
. . , Kell bernyanyi asyik menghadap plafon, disambut si pria Thailand. No
wo-man, no ka-aii!! Memangnya kamu sudah lama kenal dia? Aku bertanya pada
Kell. Yang ditanya menggeleng sambil tertawa jahil. Nggak tuh, saya ngaku kenal
kakaknya yang dagang kue di dekat pos polisi Khao San, jawab Kell ringan.
(halaman 61)
3)
Guru Liong
Guru Liong (Zang
Ta Long) adalah seorang biksu yang berasal dari China. Guru Liong adalah orang
yang mengasuh dan membesarkan Bodhi. Guru Liong mempunyai sifat penyayang,
rajin, dan sabar.
4)
Gio
Gio adalah
seorang laki-laki yang punya pendirian kuat (keras kepala). Hal itu
diperlihatkan saat ia memutuskan akan pergi ke Amazon untuk mencari Diva.
5)
Chaska
Chaska adalah
wanita janda kebangsaan Bolivia dan ia mempunyai anak bernama Paulo. Chaska
menyayangi Gio dan menganggap Gio seperti anak kandungnya sendiri. Chaska
mempunyai sifat humoris.
6)
Tristan Sanders
Tristan Sanders
adalah seorang backpacker asal Australia berambut gondrong. Ia adalah orang
yang baik yang mau membantu Bodhi. Di awal tidak diceritakan agamanya, tetapi
ketika Bodhi bertemu dengan Tristan Sanders, Tristan sudah menjadi seorang
Budha yang taat.
7)
Star (Ishtar Summer)
Star adalah
seorang wanita cantik. Ia tamu di penginapan Srinthip dan satu kamar dengan
Bodhi dan kawan-kawannya. Star berasal dari USA.
Selain
tokoh-tokoh di atas, ada beberapa tokoh lain yang hanya sekilas muncul dalam
novel yaitu: Azmil (tamu penginapan), Pak Sembiring (satpam penginapan), Ompung
Berlin (pembuat pasport palsu), Jan, Clark, Robin, dan Yvonne (teman sekamar
Bodhi), Keo (pemandu wisata), Georgy (backpacker dari Jamaika), Luca
(backpacker yang bekerja di ladang opium dan marijuana), Dieth (sopir kendaraan
penumpang), Sorn Sum (seorang tentara Khmer), Epona O’Leary (pekerja CMAC),
Neang Ry (pekerja CMAC), Michael Simone (pekerja CMAC), Khieu Tang (pekerja
CMAC), Bong (Ketua komunitas punk), serta Nabil dan Fadil (anak orang kaya yang
mengikuti aliran punk). Karena hanya
sekilas muncul, maka sifat tokoh-tokoh tersebut tidak perlu dijelaskan secara
rinci.
4. Latar
a.
Latar Tempat
1)
Bolivia
Perjalanannya ke
Bolivia kali ini merupakan kala keenam Gio mengunjungi Rio Tuichi, tepat dalam
jantung Taman Nasional Madidi yang melingkup dari Andes sampai Amazon. (halaman
4)
2) Indonesia (Bandung, Surabaya, dan
Medan)
Aku baru tiba di
stasiun Bandung dengan tujuan awal vihara Vipassana Graha di Desa Sukajaya,
Lembang, yang kata orang jauh sekali sampai mendekati Cimahi. (halaman 23-24)
Saya belajar hampir segalanya di Vihara Pit Yong Kiong, daerah Lawang, 6o-an km
dari Surabaya ke selatan. (halaman 30)
Menyusupkan saya
ke rombongan pandita yang akan pergi ke Medan, membelikan tiket,... (halaman
40)
3) Thailand
Hiruk-pikuk Hua
Lamphong di kupingku mereda. Aku pun lanjut bercerita. Bangkok merupakan babak
baru. Kelahiran baru.(halaman 48)
4) Laos
Perjalanan ke
Laos memang bagai mimpi, yang justru membuatku tersadar, sudah terlalu lama aku
di Bangkok. (halaman 92)
5) Kamboja
Setengah jam
kemudian, pemandangan berubah. Kami telah tiba di kota. Pailin. (halaman 147)
b.
Latar Waktu
Tidak dijelaskan secara
eksplisit waktu terjadinya kisah dalam novel. Yang ada adalah waktu masa kini
yaitu penceritaan pada keping 34 dan keping 63, serta sedikit bagian pada
keping 35. Waktu masa lalu terlihat dalam keping 35 yaitu saat Bodhi
menceritakan perjalanannya dari vihara sampai ke Kamboja.
5. Gaya Bahasa
Gaya penulisan novel dengan mengunakan pencampuran bahasa
antar negara menghasilkan kekhasan pada novel tersebut. Supernova
menggunakan beberapa bahasa seperti, Indonesia, Inggris, dan beberapa bahasa
negara lain serta bahasa daerah di Indonesia. Novel dengan menggunakan
pencampuran bahasa akan menambah keunikan novel tersebut. Memang, pada novel
ini masih didominasi oleh bahasa Indonesia, akan tetapi penggunaan bahasa
negara lain oleh tokohnya akan menambah pengetahuan pembaca tentang bahasa
negara lain.
6.
Alur
Alur yang digunakan adalah alur campuran antara alur maju dan
alur mundur.
7.
Sudut pandang
Sudut pandang yang digunakan yaitu sudut pandang persona
ketiga: “dia” (“dia” mahatahu) dan sudut pandang persona pertama “aku” (“aku”
tokoh utama).
8. Kelebihan Novel
Kelebihan
buku Supernova episode Akar diamana dalam buku ini tidak lagi banyak
dicantumkan footnote seperti Supernova Episode Kesatria, Puteri dan Bintang
jatuh dimana banyak menggunakan catatan kaki dan istilah-istilah sains yang
begitu awam untuk masyarakat umum. Disini pengarang juga menyampaikan bagaimana
sebuah arti kesetikawanan tinggi antar sesama Backpakker dimana
kesetekiakawanan tersebut ditunjukkan oleh tokoh Bodhi dan Kell. Dalam novel
ini pengarang juga mengajarkan kita penguasaan beberapa bahasa asing, dan tidak
adanya diskriminasi dalam suatu komunita
9. Kekurangan Novel
Menurut
saya kekurangan dalam novel ini hanya penggunaan bahasa. Terkadang banyak
mempergunakan bahasa tingkat tinggi yang tidak semua kalangan dapat
memahaminya, walaupun penggunaanya tidak sebanya novel Supernova episode
Pertama yang berjudul Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh.
***