Laman

Kamis, 22 September 2011

HATI YANG TULUS TERSAKITI


‘HATI YANG TULUS TERSAKITI’
           

            Tampak dari judulnya saja sangat menyakitkan jika memang itu yang kita alami. Mencintai seseorang ataupun dicintai seseorang dengan tulus namun kita disakiti dengan pasangan kita sendiri. Inipun juga terjadi pada kehidupan pribadi Saya. Saya tinggal di perumahan militer, terasa begitu biasa saja saat pertama kali menginjakkan kaki di rumah tersebut, namun keadaan menjadi berubah menjadi tak biasa saat Saya berkenalan dan berhubungan dekat  dengan seorang laki-laki yang memang kebetulan anggota militer dan tempat tinggalnyapun tak jauh dari mest Saya. Sebut saja namanya ‘Abang’. Setiap hari saya begitu semangat untuk menjalani aktifitas, karena Abang selalu member dukungan dan mitivasinya. Hampir tak terasa, Saya menjalin hubungan ini selama 8 bulan, pada saat itu juga, mengapa perubahan perasaan datang menghapiri Saya. Saya membuat Abang kecewa. Saya dekat dengan seorang laki-laki lain yang memang pada saat itu saya bisa tiba-tiba begitu merasa nyaman, kita masih dalam iman yang sama, daerah asal yang sama. Tidak lama Saya menjalin kedekatan ini, lebih kurang dalam waktu 2 minggu. Sebelumnya, laki-laki ini juga sudah mengetahui bahwa Saya sedang menjalin hubungan dengan Abang. Namun kita tetap saja masih berkomunikasi baik. Pada suati ketika, hati nurani Saya galau (bingung), Saya ingin mengatakan kenyataan ini pada Abang, namun Saya terlalu takut utuk mengungkapkan semuanya. Tepatnya pada tanggal 20 September 2011 Saya memberanikan diri untuk mengungkapkan semuanya. Reaksinya pasti sudah dapat kita bayangkan, pasangan kita akan kecewa pada diri kita. Inipun juga terjadi pada Abang, Saya menghianati, melukai seseorang yang menyayangi Saya, walaupun saya hanya menjalin hubungan dengan laki-laki itu hanya sebatas teman. Abang begitu kecewa dengan Saya, namun Abang begitu bijaksana, Abang berkata kepada saya; “ Abang menghargai kejujuran Adik(panggilan Abang kepada Saya) bisa saja Adik menutupi ini semua berbulan-bulan sampai akhirnya Abang yang mengetahui sendiri” Sangat bijaksana dan dewasa, Abang begitu menerima kenyataan yang telah terjadi. Abang tetap bisa menerima dan menyayangi Saya. Saya merasa bersalah atas perbuatan yang telah saya lakukan. Terima Kasih Abang juga telah memaafkan kesalahan Saya. Saya berkomitmen tidak akan lagi melakukan hal seperti ini. Bantu jaga perasaan ini Tuhan. Hati yang tulus tersakiti. Janganlah kita pernah menyakiti perasaan orang yang menyayangi kita dengan tulus. cinta kasih mampu mengalahkan apapun :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar