Laman

Selasa, 03 Januari 2012

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

Pasar persaingan sempurna adalah pasar dimana terdapat banyak pembeli dan penjual yang menguasai pasar dan struktur pasar yang banyak digunakan oleh para ahli ekonomi sebagai dasar analisis dan perencanaan suatu perekonomian.
Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna :
  •  Penjual dan pembeli dari suatu produk sangat banyak, sehingga masing-masing pihak tidak dapat mempengaruhi harga.
  • Produk yang diperjual belikan bersifat homogen, yaitu semua produk yang ditawarkan adalah sama dalam segala hal.
  • Masing-masing penjual dan pembeli dapat keluar masuk pasar.
  • Pelaku ekonomi mempunyai pengetahuan dan informasi sempurna dari kondisi pasar, struktur harga & kualitas.

KOPERASI DALAM PASAR OLIGOPOLI


Dengan demikian untuk menghindari perang harga, maka perusahaan mengadakan product differentiation (pembedaan produk) dan juga memperluas pasar dengan melakukan :
  • Advertensi : untuk memindahkan demand ke kanan dan membuatnya kurang elastis sehingga menyebabkan perusahaan menjual jumlah yang lebih besar dengan harga yang sama atau sedikit lebih tinggi tanpa bahaya perang harga.
  • Membedakan mutu dan  bentuk produk : Biasanya cara ini dipakai bersama-sama dengan advertensi guna membedakan produk dari penjual yang satu dengan lainnya. Tujuannya adalah agar konsumen lebih suka pada produk yang dijual perusahaan tersebut daripada produk perusahaan lainnya.

KOPERASI DENGAN KEMAMPUAN SAMA  DI PASAR OLIGOPOLI

Dalam situasi ini koperasi dengan kemampuan rendah dimana koperasi dan perusahaan pesaing oligopolistik yang menghasilkan produk homogen mempunyai kemampuan yang sama (biaya produksi sama). Maka dibuat analisis dengan anggapan bahwa : 

a.  Hanya ada 2 perusahaan dalam industri yang menghasilkan produk homogen, satu diantaranya koperasi.
b. Masing-masing perusahaan setuju tentang pembagian pasar dengan masing - masing memperoleh setengahnya .
c.       Dua perusahaan tersebut mempunyai biaya yg sama.

Akan dianalisis kondisi koperasi dalam bersaing dg perusahaan lain yang nonkoperasi, dg anggapan perusahaan pesaing koperasi setuju menjadi 2 yang masing2 setengahnya, sebagian untuk koperasi dan sebagian untuk perusahaan yang bersangkutan. Jika kurva permintaan pasar adalah D maka kurva permintaan masing2 perusahaan (koperasi dan perusahaan b) adalah d=AR, masing2 setengah dari kurva permintaan pasar.
Kurva permintaan perusahaan koperasi adalah berimpit dengan kurva permintaan perusahaan B, yaitu d. Karena ongkos masing2 perusahaan sama, maka baik AC/MC bagi masing2 dapat memaksimumkan laba pada saat MR=MC. Laba maksimum akan dicapai pada saat masing2 perusahaan menghasilkan output sebanyak X0 pada harga P1 yaitu sebesar (P1x X0).
Sedangkan output yg dihasilkan oleh industri sebanyak Qx. Output sebesar itu sekaligus merupakan output yg memaksimalkan laba kartel (laba yg diperoleh bila koperasi dan perusahaan B bergabung), karena elastisitas masing2 perusahaan adalah sama dan mempunyai ongkos yg sama.

SKALA EKONOMIS SABAGAI RINTANGAN UNTUK MEMASUKI PASAR OLIGOPOLI

Kurva permintaan pasar total diperlihatkan oleh kurva D, perusahaan yang telah mapan mempunyai kurva biaya total rata-rata ATC1.
Kurva biaya menurun sepanjang kisaran output yang besar mencerminkan skala ekonomi dimana semakin tinggi tingkat produksi semakin rendah biaya rata-ratanya.
Sedangkan koperasi sebagai peserta baru mempunyai kurva biaya total rata-rata ATC2 yang lebih tinggi daripada perusahaan pesaingnya. 

PRICE LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN HARGA)

Price leadership adalah salah satu bentuk persengkokolan (collusion) yang tidak resmi. Hal ini terjadi jika harga dari suatu perusahaan berubah, maka akan diikuti perusahaan lainnya dalam pasar tersebut. Maka dilihat dari segi jenisnya, price leadership dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
a.       Kepemimpinan oleh suatu perusahaan dengan biaya terendah
b.      Kepemimpinan oleh suatu perusahaan besar (dominan)

PRICE LEADERSHIP OLEH PERUSAHAAN DENGAN BIAYA TERENDAH 

Pada kasus ini menunjukkan perusahaan yang mempunyai ongkos paling rendah menetapkan harga pasar yang kemudian diikuti oleh para pesaingnya. Perusahaan tersebut dapat bertindak sebagai price leadership. Untuk mempermudah analisis, perlu ditetapkan asumsi sbb :
1.      Hanya ada 2 perusahaan dalam industri satu diantaranya koperasi
2. Adanya pembagian pasar secara diam-diam dengan masing-masing memperoleh setengahnya dari pasar yang ada
3.      Produk yang dihasilkan homogen
4.      Salah satu mempunyai ongkos lebih rendah daripada yg lainnya. 

PRICE LEADERSHIP OLEH PERUSAHAAN DOMINAN

Dalam kasus ini kelangsungan hidup koperasi sulit untuk dipertahankan kecuali apabila pemerintah bersedia untuk memberi fasilitas-fasilitas khusus atau mengenakan peraturan-peraturan khusus untuk melindungi keberadaan koperasi secara terus menerus.

RINTANGAN-RINTANGAN MEMASUKI PASAR 

Pada umumnya koperasi adalah peserta baru di pasar dan menghadapi kendala permodalan, teknologi, dan manajemen. Akibat keterbatasan modal dan atau rendahnya teknologi dan kemampuan manajemen menyebabkan kurva biaya koperasi yang memasuki pasar akan terletak di atas kurva biaya perusahaan yang telah mapan.
Perusahaan-perusahaan yang telah mapan dapat mencegah masuknya produsen yang mempunyai biaya lebih tinggi dengan jalan menetapkan harga di bawah tingkat biaya peserta potensial yang akan masuk denga menetapkan harga pada P1, kemungkinan untuk masuk menjadi tidak mungkin, sebab koperasi tidak dapat mengatasi biaya pada setiap output (P2 adalah harga kompetitif, P2=LRAC). Skala ekonomi dapat merupakan rintangan yang serius bagi koperasi untuk memasuki pasar. 

KOPERASI DALAM MONOPSONI

Kasus monopsoni penuh yaitu penjual banyak tetap hanya ada satu pembeli.
Ø  Kurva D = kurva permintaan dari kurva perusahaan monopsoni karena koperasi adalah satu – satunya penjual.
Ø  Kurva S = AFC kurva suplai koperasi yang merupakan penjumlahan dari semua MC para anggotanya atau kurva MC koperasi/MC bersama.
Posisi keuntungan maksimum koperasi apabila MC=MR atau titik E dengan jumlah yang ditawarkan Q1 dan harga yang diminta adalah Ps, tetapi bagi si pembeli sebagai monopsonial melihat pasar juga dari seginya sendiri dan berusaha mencapai posisi yang paling menguntungkan, baginya ia akan melihat kurva S sebagai kurva AFC dan akan mencapai posisi yang paling baik bila MFC = D pada titik A, dan keuntungan maksimum dengan jumlah yang ingin ia beli Q2 dan harga yang ia inginkan untuk dibayar adalah PB. 

KELANGSUNGAN HIDUP KOPERASI JANGKA PANJANG PADA PASAR PERSAINGAN MONOPSONI

PB dan P* adala tingkat harga yang berlaku setelah terbentuk koperasi, kurva MFC yg pada harga P* adalah P*RST dimana pembeli/monopsoni akan membeli sebanyak Q3 -> (MFC memotong D).
Pengaruh dari kenaikan harga ini bagi anggota koperasi ditunjukkan pada gambar A yaitu keuntungan meningkat dari luas Pbabc menjadi P*edf. Output anggota koperasi adalah output yang menghasilkan keuntungan maksimum (qe), jadi dalam kasus ini koperasi tidak diperlukan sistem kuota produksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar