Laman

Minggu, 04 November 2012

JANGAN MENYERAH PADA TAKDIR


Jangan Menyerah pada Takdir
Three Brothers

Bali dikenal sebagai salah satu daerah yang melahirkan ribuan pelukis. Ada yang belajar secara otodidak, ada juga yang menimba ilmu secara akademis. Ada yang setia mengusung gaya tradisional, baik gaya Ubud. Ada pula yang mengangkat gaya modern dan kontemporer.
Foto Three Brothers

Pernakah sahabat mendengar tentang kelompok pelukis cacat yang menamakan dirinya “Three Brothers”. Kelompok ini beranggotakan tiga bersaudara kandung yang menderita cacat, yakini Nyoman budiarta, ketut Budiarsa, dan Wayan Piadnya.
Three Brothers lahir dari pasangan suami istri I Ketut Ngong dan Ni Made Korni. Ketika masih bayi mereka sering mengalami demam, dan pada usia mereka beranjak 2 tahun, keanehanpun mulai terlihat pada tubuh mereka. Pertumbuhan tangan dan kaki tidak normal.

Dengan keadaan yan cacat seperi itu, saat mereka beranjak dewasa , kawna-kawan sepermainan mereka menjauhinya. Orang tua kawan-kawannya melarang untuk bermain bersama mereka, karena mengetahui cacatbyang diderita Three Brothers.
Iya, setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan. Kita bisa lihat pada tiga saudara ini, walaupun mereka mengalami cacat secara fisik, namaun mereka telah menggelar pameranbersama dibeberapa tempat, seperti Sunrise School di daerah Tabanan pada tahun 2001, bali beach hotel, Sanur 2002,  Melia Bali Hotel, Nusa Dua tahun 2003 dan masih banyak lagi.

Semangat dari Sang Kakak Nyoman Budiarta dengan lantang mengatakan “Tidak ada gunanya meratapi kecacatan yangjustru akan membuat jiwa makin rapuh dan kerdil. Sebagai putra tertua, dia menanamkan semangat itu kepada dua orang adiknya agar kuatmenjalani takdir kehidupan."Kondisi fisik yang tidak sempurna ini justru memacu kami lebih tekunmenggumuli kanvas dan cat akrilik agar karyakarya kami bisa berdiri sejajardengan karya pelukispelukis normal. Kami bertiga ingin menguak takdir danmewarnai jagat seni lukis ini dengan karya-karya yang tulus dan jujur sesuai jatidiri kami sebagai orang cacat. Kami menyebut aliran kami sebagai aliranfantasi. Sebab, lewat lukisan itu kami ingin menumpahkan seluruh fantasi,obsesi, harapan, citacita dan rasa syukur kami kepada Tuhan," katanya dengansuara bergetar.

Teman- teman dari kisah singkat tiga bersaudara yang cacat, kita dapat mengambil pelajaran yang berharga. Janganlah kita pernah menjauhi teman, dengan keadaan apapu, bersandarlah sebagai sahabat disaat mereka terjatuh, dan tersenyumlah disaat mereka merasakan kebahagiaan. Jangan pernah menilai seseorang secara fisik, jangan pernah meremehkan seseorang yang kita temui. Hargai mereka, hormatilah setiap orang yang kita temui. Karena setiap insane anusia memiliki keterbatasan dan kelebihan masih-masih dalam jiwanya. J


Tidak ada komentar:

Posting Komentar