Review Jurnal
Pengaruh Struktur Audit, Konflik Peran, dan Ketidakjelasan Peran Terhadap Kinerja Auditor
Zaenal Fanani a*, Rheny Afriana Hanif b, dan Bambang Subroto c
a Universitas Airlangga Surabaya, b STIE Mulia Dharma Pratama Palembang, c Universitas Brawijaya Malang
Jakarta, Desember 2008
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Volume 5, Nomor 2
A. LATAR BELAKANG
Kinerja
auditor merupakan hasil kerja yang dicapai oleh auditor dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya, dan merupakan salah satu tolak ukur yang digunakan untuk
menentukan apakah suatu pekerjaan yang dilakukan akan baik atau sebaliknya
menjadi buruk. Kinerja seorang auditor menjadi perhatian utama, baik bagi klien
ataupun publik dalam menilai hasil audit yang dilakukan. Kondisi pekerjaan yang
kurang kondusif akan mempengaruhi
kinerja auditor yang nantinya juga akan mempengaruhi kepercayaan masyarakat
terhadap akuntan publik. Skandal akuntansi perusahaan-perusahaan besar di
Amerika seperti Enron, Global Crossing dan di negara kita sendiri di Indonesia
juga penah mengalami kasus pada PT. Kimia Farma Tbk., dimana terjadi overstated pada laba bersih per 31
Desember 2001. Kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bersama bagi perkembangan
profesi auditor di Indonesia untuk lebih meningkatkan kinerja mereka. Melihat kondisi
tidak kondusif tersebut maka penulis jurnal mengangkat penelitian bagaimana pengaruh struktur audit, konflik
peran, dan ketidakjelasan peran terhadap kinerja seorang auditor.
B. METODOLOGI PENELITIAN
a.
Populasi
Populasi yang digunakan adalah
seluruh auditor pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Timur sesuai dengan
Direktori kantor Akuntan Publik yang dikeluarkan IAI tahun 2003.jumlah auditor
dari KAP tersebut adalah sebanyak 597 orang yang terdiri dari 102 partner dan
495 staf audit. Staf audit terbagi atas 175 staf audit senior dan 320 ataf
audit junior.
b.
Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan
pada jurnal ini adalah dengan menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling . teknik ini digunakan
karena populasi memiliki anggota yang tidak homogen dan berstrata secara
proposional.
c.
Sampel
Sampel yang digunakan 20% dari
populasi, terdiri dari 21 partner dan 99 staf audit yang terbagi atas 35 staf
audit senior dan 64 level junior. Pengambilan sampel dengan menyebarkan 120
kuesioner, dan hanya 52 kuesioner yang mendapatkan respon.
d.
Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan dalm
jurnal ini adalah Model Regresi Linier berganda, yang sebelumnya dilakukan Uji
validitas dan Reliabilitas Kuesioner.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan
kuesioner yang telah diterima oleh peneliti, peneliti menyatakan bahwa 52
kuesioner yang diterima dan hanya 49 kuesioner yang dapat diolah menunjukkan
bahwa hasil instrument penelitian yang digunakan adalah valid. Setelah itu
pengujian asumsi klasiknya telah memenuhi persyaratan.
Struktur Audit merupakan sebuah
pendekatan sistematis terhadap auditing yang dikarakteristikkan oleh
langkah-langkah penentuan audit, prosedur rangkaian logis, keputusan
dokumentasi, dan kebijakan audit yang komprehensif dan terintegrasi untuk
membantu auditor melakukan audit, sedangkan kinerja audit merupakan hasil kerja
yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya, dan menjadi salah satu tolak ukur yang
digunakan untuk menentukan apakah suatu pekerjaan yang dilakukan akan baik atau
sebaliknya. Dalam penelitian kali ini menunjukkan bahwa struktur audit memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor, hal ini menunjukkan
bahwa penggunaan struktur audit dapat membantu seorang auditor dalam
melaksanakan tugasnya menjadi lebih baik, sehingga dapat meningkatkan kinerja
auditor.
Konflik Peran merupakan suatu gejala
psikologis yang dialami oleh anggota organisasi yang bisa menimbulkan rasa
tidak nyaman dalam bekerja. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa
Konflik Peran memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
auditor. Hal ini timbul karena adanya dua rangkaian tuntutan yang bertentangan
sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman dalam bekerja, secara potensial bisa
menurunkan motivasi kerja, sehingga bisa menurunkan kinerja secara keseluruhan.
Ketidakjelasan Peran merupakan tidak
cukupnya informasi yang dimiliki serta tidak adanya arah dan kebijakan yang
jelas, ketidakpastian tentang otoritas, kewajiban dan hubungan dengan lainnya,
dan ketidakpastian sangsi dan ganjaran terhadap perilaku yang dilakukan. Penelitian
ini menyatakan bahwa Ketidakjelasan Peran tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap kinerja auditor. Hal ini bisa disebabkan karena banyaknya responden
adalah auditor pemula (junior) yang memiliki pengalaman kerja yang relatif singkat
(0-2 tahun) dan usianya yang masih relatif muda, sehingga belum merasakan
ketidakjelasan peran.
D. SIMPULAN DAN KETERBATASAN (LIMITASI)
a. Simpulan
Berdasarkan
hasil review jurnal yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa faktor struktur audit dan konflik peran memiliki
pengaruh yang sidnifikan terhadap kinerja auditor, sedangkan ketidakjelasan
peran tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja auditor
b. Keterbatasan
Penelitian ( Limitasi)
· Ruang lingkup
penelitian hanya pada daerah di Jawa timur, sehingga hasil penelitian ini
terbatas generalisasinya.
· Variabel
yang digunakan untuk mengetahui pengaruh masih terbatas pada faktor internal
saja, yaitu struktur audit, konflik peran dan ketidakjelasan peran.
· Pengukuran
kinerja juga masih terbatas pada metode evaluasi diri sendiri, sehingga
kemungkinan responden yang baru bekerja pada KAP masih belum bisa mengukur
kinerjanya sendiri.
Nama Pereview
I Gusti Ayu Prema Cintya Virayasti
TAI
BalasHapus