TUKANG OJEK yang TANGGUH
Judul ini memang sesuai dengan
kenyataan yang Saya lihat sendiri, sungguh menaririk untuk menguraikannya
kedalam tulisan ini. Kejadian ini tepat pada saat Saya masih menginjak semester
1, sekitar pertengahan bulan tahun 2010. Ketika itu Saya akan pulang kerumah
Jakarta. Saya baru usai mengikuti acara di Pura Kelapa Dua. Ketika pulang, Susana
hari itu sedikit gelap, langit mendung, suara petir mulai saling beradu, hujan
pun turun begitu deras.
Saya
pulang kejakarta dengan menumpang angkutan kota (angkot) jurusan pal-pasar
minggu . Melihat dari dalam mobil, orang-orang yang mengendarai motor
satu-persatu mencari tempat untuk berteduh dan ada juga yang memakai mantel
agar dapat melanjutkan perjalanannya.. hari itu cuaca benar-benar tidak bersahabat,
suasana lalulintas juga menjadi macet total. Tepat di traffic light kelapa dua,
Saya melihat, mengamati situasi yang terjadi. Saya melihat segrombolan tukang
ojek yang tetap mencari sedikit rejeki di tengah hujan yang deras. Hujan
sederas ini pun mereka tetap mangkal pada tempatnya masing-masing. Tubuhnya
hanya dilapisi sebuah mantel untuk melindungi tubunya dari hujan. Saya begitu
tertegun&bersyukur dengan apa yang Saya lihat hari itu juga.
Tangguh,
tak kenal lelah, panas, hujan, Bapak tukang ojek terasebut masih tekun mencari
rezeki. Tak ada raut muka sedih yang terilntas pada Beliau. Tetap melontarkan
senyum sumringah dalam keadaan apapun. Sambil tetap berkata Ojeekk.. ojeekk Bu,
Dik. Saya belajar kembali dari kenyataan yang Saya hadapi, tetaplah Kita untuk
selalu berusaha..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar