‘HATI YANG TULUS TERSAKITI’
Tampak
dari judulnya saja sangat menyakitkan jika memang itu yang kita alami. Mencintai
seseorang ataupun dicintai seseorang dengan tulus namun kita disakiti dengan
pasangan kita sendiri. Inipun juga terjadi pada kehidupan pribadi Saya. Saya
tinggal di perumahan militer, terasa begitu biasa saja saat pertama kali
menginjakkan kaki di rumah tersebut, namun keadaan menjadi berubah menjadi tak
biasa saat Saya berkenalan dan berhubungan dekat dengan seorang laki-laki yang memang kebetulan
anggota militer dan tempat tinggalnyapun tak jauh dari mest Saya. Sebut saja
namanya ‘Abang’. Setiap hari saya begitu semangat untuk menjalani aktifitas,
karena Abang selalu member dukungan dan mitivasinya. Hampir tak terasa, Saya
menjalin hubungan ini selama 8 bulan, pada saat itu juga, mengapa perubahan
perasaan datang menghapiri Saya. Saya membuat Abang kecewa. Saya dekat dengan
seorang laki-laki lain yang memang pada saat itu saya bisa tiba-tiba begitu
merasa nyaman, kita masih dalam iman yang sama, daerah asal yang sama. Tidak
lama Saya menjalin kedekatan ini, lebih kurang dalam waktu 2 minggu.
Sebelumnya, laki-laki ini juga sudah mengetahui bahwa Saya sedang menjalin
hubungan dengan Abang. Namun kita tetap saja masih berkomunikasi baik. Pada suati
ketika, hati nurani Saya galau (bingung), Saya ingin mengatakan kenyataan ini
pada Abang, namun Saya terlalu takut utuk mengungkapkan semuanya. Tepatnya pada
tanggal 20 September 2011 Saya memberanikan diri untuk mengungkapkan semuanya.
Reaksinya pasti sudah dapat kita bayangkan, pasangan kita akan kecewa pada diri
kita. Inipun juga terjadi pada Abang, Saya menghianati, melukai seseorang yang
menyayangi Saya, walaupun saya hanya menjalin hubungan dengan laki-laki itu
hanya sebatas teman. Abang begitu kecewa dengan Saya, namun Abang begitu
bijaksana, Abang berkata kepada saya; “ Abang menghargai kejujuran
Adik(panggilan Abang kepada Saya) bisa saja Adik menutupi ini semua berbulan-bulan
sampai akhirnya Abang yang mengetahui sendiri” Sangat bijaksana dan dewasa, Abang
begitu menerima kenyataan yang telah terjadi. Abang tetap bisa menerima dan
menyayangi Saya. Saya merasa bersalah atas perbuatan yang telah saya lakukan.
Terima Kasih Abang juga telah memaafkan kesalahan Saya. Saya berkomitmen tidak
akan lagi melakukan hal seperti ini. Bantu jaga perasaan ini Tuhan. Hati
yang tulus tersakiti. Janganlah kita pernah menyakiti perasaan orang yang menyayangi kita dengan tulus. cinta kasih mampu mengalahkan apapun :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar